Friday, August 18, 2023

PENERAPAN GCG DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI PILAR PEMBENTUK KELUARGA YANG SAKINAH, MAWADDAH DAN WARROHMAH (PART 1)


Secara ringkas, Good Corporate Governance atau sering disingkat dengan GCG terbentuk karena keinginan dan tuntutan dari banyak pihak agar sistem korporasi menjadi lebih transparan, akuntabel, adil, dan berkelanjutan. GCG menjadi respons terhadap skandal-skandal korporasi yang terjadi di masa lalu dan kebutuhan untuk membangun kepercayaan publik terhadap perusahaan.

Hubungan antara GCG dengan Rumah Tangga

Dari judulnya kita sudah tahu bahwa GCG adalah bagaimana kita mengelola perusahaan dengan baik. Namun yang perlu diketahui bahwa rumah tangga adalah organisasi terkecil yang ada. Rumah tangga adalah unit dasar dalam masyarakat di mana individu-individu hidup bersama dalam lingkungan yang saling tergantung satu sama lain. Di dalam rumah tangga, anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Rumah tangga mirip dengan organisasi dalam beberapa hal,

Pertama, ada struktur hierarki di dalam rumah tangga, di mana biasanya ada orang tua sebagai pemimpin dan anggota keluarga lainnya sebagai anggota yang melaksanakan tugas-tugas tertentu. Ada juga pembagian peran berdasarkan keahlian dan tanggung jawab yang diperlukan dalam menjalankan rumah tangga.

Kedua, dalam rumah tangga terdapat koordinasi dan komunikasi antara anggota keluarga. Seperti halnya dalam organisasi, anggota keluarga perlu bekerja sama, berbagi informasi, dan mengambil keputusan bersama untuk menjalankan rumah tangga dengan efektif.

Ketiga, rumah tangga juga memiliki tujuan dan misi tertentu. Meskipun tujuan ini bisa bervariasi antara keluarga satu dengan yang lain, umumnya termasuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anggota keluarga, memberikan pendidikan dan pemeliharaan anak-anak, serta memenuhi kebutuhan dasar keluarga seperti makanan, tempat tinggal, dan keuangan.

Oleh karenanya dari ketiga hal diatas saya menyimpukan perlunya GCG dalam rumah tangga agar timbuk kepercayaan antar keluarga khususnya hubungan suami dan istri. Karena kebanyakan retaknya atau hancurnya hubungan keluarga disebabkan ketidakjujuran atau ketidakpercayaan satu sama lain.

Pengertian Keluarga Sakinah, Mawaddah dan warrohmah.

Konsep keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah dalam Islam didasarkan pada QS. Ar-Rum : 21 yang berbunyi “Wa min Aayaatihiii an khalaqa lakum min anfusikum azwaajal litaskunuuu ilaihaa wa ja'ala bainakum mawad dataw wa rahmah; inna fii zaalika la Aayaatil liqawminy yatafakkaruun - Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

Dalam Islam, keluarga dianggap sebagai institusi yang sangat penting, dengan prinsip-prinsip ini ditekankan untuk menciptakan hubungan harmonis dan penuh kasih dalam keluarga. Dengan menerapkan nilai-nilai ini, diharapkan keluarga mencapai kedamaian, cinta, dan rahmat dalam kehidupan mereka.

Sakinah: Sakinah merujuk pada kedamaian, ketenangan, dan harmoni yang tercipta dalam keluarga. Keluarga sakinah adalah keluarga yang penuh dengan ketenteraman hati dan kasih sayang antar anggota keluarga. Mereka hidup dalam suasana kebersamaan yang penuh kedamaian, saling menghormati, dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Mawaddah: Mawaddah berarti rasa cinta, kasih sayang, dan kedekatan antara anggota keluarga. Keluarga mawaddah adalah keluarga yang memiliki ikatan kasih sayang yang kuat, saling mencintai, mendukung, dan menghargai satu sama lain. Cinta dan kasih sayang tersebut tidak hanya antara pasangan suami-istri, tetapi juga di antara seluruh anggota keluarga.

Warahmah: Warahmah berarti rahmat, belas kasihan, dan sikap empati antar anggota keluarga. Keluarga warahmah adalah keluarga yang penuh dengan sikap empati, perhatian, dan belas kasihan satu sama lain. Mereka mendukung dan saling membantu dalam menghadapi kesulitan dan memahami perasaan serta kebutuhan masing-masing anggota keluarga.

 

Bagaimana mengimplementasikan GCG agar bisa menjadi pilar keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warrohmah.

Langkah pertama, kita harus memahami dulu Konsep GCG. Cara efektif untuk memudahkan ingatan dan pemahaman terhadap prinsip-prinsip GCG yaitu dengan meringkasnya menjadi akronim “TARIF IT’S COME”, dimana ;

 

(T) Transparency (Transparan) : Prinsip transparansi menekankan pentingnya informasi yang jelas, terbuka, apa adanya, tidak ada yang disembunyikan, akurat.

(A) Accountability (Akuntabilitas): Akuntabilitas berarti perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang mereka ambil. Prinsip ini mendorong perusahaan untuk mengakui kesalahan dan mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan, sehingga memastikan pertanggungjawaban terhadap pemangku kepentingan, secara mudahnya akuntabilitas adalah Tanggung Data atau tanggung jawab dalam bentuk data.

(R) Responsibility (Responsibilitas): Prinsip responsibilitas menekankan perlunya perusahaan untuk mempertimbangkan dan memahami dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kegiatan mereka. Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap dampak positif dan negatif yang mereka hasilkan. Secara mudah responsibilitas adalah tanggung jawab secara moral.

Perbedaan Akuntabilitas dan Responsibilitas? Responsibilitas adalah Tanggung jawab saat pekerjaan itu di lakukan atau saat mengerjakan proses sedangkan Akuntabilitas adalah setelah pekerjaan itu selesai maka Tanggung jawab dalam bentuk data atau laporan pertanggungjawaban.

(I) Independensi: Independensi merujuk pada pentingnya dewan direksi dan komite lainnya untuk beroperasi secara independen dan bebas dari pengaruh eksternal yang dapat mempengaruhi keputusan mereka. Prinsip independensi memastikan bahwa pengawasan terhadap manajemen perusahaan dapat dilakukan dengan obyektif.

(F) Fairness (Keadilan): Prinsip keadilan menekankan pentingnya perlakuan yang adil dan setara terhadap semua pemangku kepentingan perusahaan. Keadilan mencakup penghargaan yang adil, perlakuan yang setara, dan keadilan dalam proses pengambilan keputusan.

 

(I) Integrity (Integritas): Integritas adalah prinsip fundamental dalam GCG yang menekankan pada kejujuran, etika, dan moralitas dalam semua tindakan dan keputusan perusahaan. Perusahaan harus berkomitmen untuk beroperasi dengan integritas tinggi, tanpa melakukan praktik korupsi atau melanggar prinsip-prinsip etika.

(T) Trust (Kepercayaan): Kepercayaan adalah elemen penting dalam GCG, karena perusahaan harus membangun dan memelihara kepercayaan dari pemangku kepentingan mereka. Prinsip GCG harus mencakup upaya perusahaan untuk menjadi dapat dipercaya dan dapat diandalkan dalam operasionalnya.

(S) Sustainability (Keberlanjutan): Keberlanjutan adalah elemen penting dalam GCG yang menekankan pada tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Prinsip GCG harus mencakup pertimbangan atas dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis perusahaan.

(Come) Compliance (Kepatuhan): Kepatuhan pada peraturan dan hukum yang berlaku adalah bagian krusial dalam GCG. Perusahaan harus memastikan bahwa mereka mematuhi semua peraturan dan undang-undang yang relevan serta beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip hukum yang berlaku.

Yang Kedua, setelah kita memahami konsep dalam Islam tentang keluarga yang Sakinah Mawaddah dan Warohmah serta mengetahui konsep GSG TARIF IT’S COME saatnya kita mengimplantasikan TARIF IT’S COME ini ke dalam aktivitas sehari-hari kehidupan berkeluarga dan menjadikannya sebagai Pilar pembentuk keluarga yang sakinah Mawaddah dan Warohmah itu sendiri.

BERSAMBUNG >>



No comments:

Post a Comment