Penulis: yas galak dak nemanin
atin ziarah
Ilyas: oo..dengan senang hati tin, kapan nak kesano?
Penulis: malam jum’at ini
Ilyas: (rada kaget)..kok malam tin?? (dia rada bingung kenapa ziarah kok
malam2)
Penulis: iyo yas atin nak pengen pegi malam jum’at tepat pukul 12.00 kito
dah ado disano. Berapalamo waktu yang
ditempuh untuk perjalanan ini kesano yas
Ilyas: sekitar 30 menit tin, naik ketek dari rumah ilyas
Penulis: Baik, kalau mak itu kito berangkat dari rumah jam 11.30 malam dari
rumah ilyas.
Alhasil malam jum’at pun tiba, saya dan ilyas menanti waktu pukul
11.30 untuk berangkat, sedangkan motor
ketek untuk menyembrang melewati sungai musi sudah siap, waktu itu kami cater
seharga 40.000. jam 11.30 pun tiba, kami berdua berangkat. Tepat pukul 12.05
menit kami sampai dipintu masji ki muaro ogan, suasana sangat hening sekali,
tidak ada orang sama sekali, pintu pagar ditutup, saya melihat kiri dan kanan
saya melihat seorang bapak – bapak muncul, dia bertanya: nak ngapoi dek?nak
ziarah yo? Sayapun menjawab”iyo”...penulis rada tanda tanya: kok dia bisa
berpikir saya mau ziarah, mungkin ada orang yang sudah pernah duluan yang
memiliki ide nyeleneh seperti saya sebelumnya. Kami pun dipersilahkan
masuk..tanpa dikomando saya langsung menuju tempat mengambil air wuduk, setelah
mengambil air wuduk kami berdua ilyas masuk kedalam masjid dan saya siap – siap
melakukan solat sedangkan ilyas duduk dibelakang saya. Sewaktu dah siap – siap
takbir tiba – tiba ada suara menggelegar diluar, hingga membuat saya terkejut
dan bertanya – tanya ada apa gerangan. Penulispun berpikir itu hanya suara
papan yang dijatuhkan, mungkin kerjaan bapak penjaga tadi. Penulis kembali
konsentrasi untuk solat, belum takbir kembali pristiwa aneh terjadi tiba – tiba
angin berhembus kencang didalam masjis yang tertutup rapat, penulispun
menangkap sinyal keganjilan (masak didalam masjid yang tertutup rapat ada angin
kenjang yang masuk,padahal tidak ada kipas angin/ AC yang hidup). Penulispun
berkata” yas hati – hati sepertinya mereka (baca;Jin) sudah datang. Ilyaspun
menjawab ”iyatin” penulispun kembali siap – siap solat tanpa memperdulikan
angin tersebut, belum selesai mendapatkan keganjilan tersebut, tiba – tiba kaca
dibagian kanan masjid tiba – tiba terbuka dengan sendiri padahal kaca – kaca
tersebut awalnya tertutup rapat, dan kaca – kaca jendela itu bergerak dan
bersuara karena terbentur akibat angin dan posisi jendela yang sudah tidak
terkunci, persis didalam film – film horor..hehe
Penulis kembali tidak memperdulikan kejadian tersebut, dan melanjutkan
solat serta membaca yasin. Setelah itu menuju makam keramat tersebut, sampai
didalam alangkah kagetnya saya, ketika melihat keadaan didalam begitu banyaknya
kembang – kembang dan penulis mencium wangi – wangian yang beraneka ragam dari
bau kembang sampai minyak wangi. Didepan penulis kini terdapat sebuah kuburan
yang diberi kelambu yang berwarna putih. Penulispun penasaran dan ingin melihat
isi dalam kelambu tersebut, penulispun membuka kelambu tersebut, dan melihat
isinya ternyata hanya sebuah kuburan biasa. Penulispun duduk dan bertafakkur
mengheningkan cifta, sembari berkata dalam hati, niatku kesini hanya ingin
melihat lebih dekat dari napak tilas seorang ulama terkenal ini, dan jikalau
ada kemulian yang Engkau (baca;Allah) akan turunkan kepadaku, izinkan aku
mewarisi kemuliaan dari ulama satu ini dan memiliki karater dan perjuangan
sehebat dia (baca; ulama). Setelah berkata dalam hati tersebut penulispun mengahiri petualangan di
makam ki muara ogan ini, dan memutuskan untuk pulang,ketika melihat jam tangan
waktu sudah menunjjukkan jam 1 pagi kurang. Singkat cerita kami berdua ilyas
pulang kerumah, diperjalanan sedikit sekali kami bercerita. Setiba dirumah
ilyas baru bercerita:
Ilyas: atin ngejingok sesuatu dak
Penulis: idak, emang ilyas ngejingok apo?
Ilyas: ketika atin melakukan solat tadi, ilyas antara tiduk dan idak karena
nungguin atin ilyas ngejingok seorang yang bebadan besak, lebih besak dari
ilyas dan berbulu lebat
Penulis: (sedikit kaget,ilyas aja badannya segede ini” dua kali saya” apa
lagi yang dilihatnya tersebut”) dengan entengnya penulis berkata ”itu
genderwo..” padahal penulis belum pernah melihat genderwo itu seperti apa,
sampai dengan sekarang..hihi..itu si kata orang saja, kalau genderwo itu ciri
–ciri nya seperti itu..wekkk
Penulispun berkata lagi”emang dia ngapoi yas”
Ilyas: idak ngapo – ngapoi tin
Ahirnya kamipun tidur, dan saya tidak bisa tidur karena dengkuran ilyas
yang sangat kuat sampai pukul tiga dini hari saya memutuskan pergi ke-musolla
lalu tidur disana sampai waktu solat subuh dan solat berjamaah..
Sampai disini dulu cerita saya, semoga ada hikmah yang bisa diambil dari
cerita ini bagi pembaca artikel ini, dan bermanfaat untuk kehidupan anda kedepan.
Penulis tidak bermaksut menganjurkan pembaca meniru hal seperti ini, bahkan
penulis menganjurkan jangan melakukan perbuatan – perbuatan saya dizaman
kegelapan ini wekkk...ya hidup dengan normal aj..itu sepertinya jauh lebih
nikmat, namun jika anda memiliki kebiasaan – kebiasaan aneh ya itu pilihan
anda, saya yakin anda seperti itu karena mendapatkan sebuah pembelajaran yang
tidak didapat didalam buku manapun juga dan sesuatu yang tidak banyak orang
lain ketahui. Namun demikian, yang penting pastikan diri anda tidak
menyekutukan Tuhan anda.
Semoga Bermanfaat..(♥Mr.Tm Article)
No comments:
Post a Comment