Friday, December 30, 2011

CARA ELEGAN MELAWAN INFLASI : PELIHARA TUYUL LOGAM, BUKAN MITOS

Mari Mengenal "Tuyul Logam": Strategi Melawan Inflasi dan Mengelola Keuangan

Pembuka

"Mari memelihara Tuyul Logam untuk melawan 'Tuyul' tak kasat mata yang kerap menggerogoti keuangan kita tanpa disadari."

Kalimat pembuka tersebut saya tulis di artikel sebelumnya sebagai pengantar. Mungkin terdengar menyeramkan karena membahas hal gaib, namun tenang saja, pembahasan ini bukan tentang hal mistis, melainkan pendekatan rasional. Saya menggunakan istilah "Tuyul" sebagai metafora untuk menggambarkan bagaimana uang kita perlahan berkurang tanpa kita sadari. Mari simak penjelasannya lebih lanjut.

Apa Itu Tuyul?

Kita tentu tidak asing dengan istilah "Tuyul" dalam kepercayaan masyarakat. Tuyul digambarkan sebagai makhluk kecil dari dunia gaib yang mencuri uang dalam jumlah kecil secara diam-diam. Menariknya, tuyul tidak pernah mengambil semua uang di tempat penyimpanannya. Misalnya, dari tumpukan uang seratus ribu dalam pecahan seribu, mungkin hanya diambil sepuluh lembar. Konon, karena tubuhnya kecil, membawa terlalu banyak uang terasa berat baginya. Masyarakat biasanya meletakkan benda-benda tertentu seperti azimat, kaca, ikan, bawang merah, dan bawang putih untuk menangkal tuyul. Sungguh beragam, sampai-sampai terlihat seperti bumbu dapur di laci!

Namun, menurut saya, jika tuyul mengambil uang lembar demi lembar, cara mengatasinya cukup sederhana—streples saja uangnya! Dengan begitu, tuyul tidak akan mampu membawanya. Tentu saja, ini hanya humor jika tuyul benar-benar ada.

Tuyul yang Lebih Berbahaya: Inflasi

Saya ingin membahas tuyul yang lebih berbahaya, yakni "Tuyul Inflasi." Mengapa saya menyebut inflasi sebagai tuyul? Karena cara kerjanya mirip: perlahan tapi pasti menggerogoti nilai uang kita. Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus. Contohnya, bandingkan harga minyak goreng atau beras setahun lalu dengan sekarang, pasti lebih mahal, bukan? Itulah inflasi.

Rata-rata inflasi di Indonesia sekitar 5-7% per tahun. Misalnya, dengan inflasi 6%, uang Rp100 juta yang disimpan di bawah bantal selama setahun nilainya akan turun menjadi Rp94 juta. Artinya, kita kehilangan Rp6 juta per tahun tanpa disadari. Bayangkan berapa banyak pempek yang bisa kita beli dengan Rp6 juta!

Mengenal "Tuyul Logam": Emas sebagai Pelindung Aset

Sekarang, mari kita bahas "Tuyul Logam," yang saya maksud sebagai penjaga sekaligus pencari aset keuangan. Tidak perlu takut, tuyul ini bukan makhluk gaib, melainkan logam mulia—emas.

Emas adalah instrumen investasi yang aman dan likuid (mudah dicairkan). Kini, banyak lembaga pegadaian, baik pemerintah maupun swasta, menyediakan layanan gadai emas. Berdasarkan data dari Kitco, harga emas mengalami kenaikan signifikan. Dari tahun 1980-an, kenaikan bisa mencapai 50%, dan antara 2000-2011, kenaikannya sekitar 20-35%.

Bayangkan jika Anda memiliki Rp100 juta dan diinvestasikan ke emas dengan kenaikan 25% per tahun. Dalam setahun, nilai investasi Anda bertambah Rp25 juta. Jika dibagi 12 bulan, Anda mendapatkan penghasilan pasif sekitar Rp2 juta per bulan, tanpa harus bekerja. Inilah "kerja" si Tuyul Logam—membantu kita menambah kekayaan tanpa perlu ritual atau sesaji!

Mengapa Emas Tetap Menarik?

Emas memiliki keunggulan karena jumlahnya di bumi terbatas sementara permintaan terus meningkat. Walaupun beberapa bulan terakhir harga emas stagnan atau menurun, itu bersifat sementara. Harga emas akan kembali naik dan menunjukkan keunggulannya.

Penutup

Artikel ini adalah pengantar dari topik lebih luas tentang investasi emas yang akan saya bahas lebih dalam di artikel atau e-book mendatang berjudul "Memelihara Tuyul Logam." Semoga artikel singkat ini menambah wawasan Anda tentang cara melindungi dan mengembangkan aset di tengah inflasi.

Wednesday, December 28, 2011

ORANG HINDU YANG MENGAMALKAN AL-QUR'AN


Sabtu,24 Des 2011adalah Hari yang luar biasa,tak sengaja penulis bertemu tokoh pergerakan nasional Bali"I Gusti Bagus Saputra,SH"umur 80 tahun,pengarang buku"Merdeka melalui diplomasi, salah seorang tokoh yg Ikut Menggempur tangsi KNIL Margeriet Kamp.
Tapi bukan karena ini yang membuat penulis agresif berdialog bahkan merekam pembicaraannya tanpa dia sadari,karena penulis berpikir entah kapan akan bertemu lagi.

Pertemuan ini berawal dari ibu mertua mengajak ber-silaturahmi ke rumah gungkak/kakek yang tak lain adalah I Gusti Bagus Saputra sendiri, bersama istri dan keluarga, awalnya penulis hanya diam serta mengikuti alur cerita yang dibahas mereka (orang tua penulis), sambil melihat gerak - gerik yang biasa aj. Ah biasa aj,seperti kebanyakan kakek2.Lalu dibercerita tentang perjuangan dia masalalu,dengan niat memotivasi kami sambil dia mengatakan kalau dia telah menerbitkan dua buku,dan mau menerbitkan buku yang ke-4.saya sedikit kaget,dan berpikir "wah ini kakek agak beda dari yang lain, Lalu aku bertanya"umurnya sudah berapa kek..? Dia menjawab dia kelahiran 1931,wah keren saya bergumam dalam hati,Diumurnya yang ke 80 dia masih terlihat kuat,baik secara fisik maupun berpikir. dan sampai pada  disela - sela percakapan terdengar sang tokoh mengatakan bisa baca Al-Qur'an bahkan hapal beberapa ayat,serta mengamalkannya,karena dia suka belajar agama lain. sontak naluri penulis menangkap sinyal keunikan yang terdapat pada Kakek yang sudah berumur 80 tahun ini,



Penulis dengan agresif ingin tau lebih lanjut mengapa dia mengamalkan ayat Al-Qur'an sedangkan dia sendiri beragama Hindu. Dia bercerita kalau dia percaya dengan kekuatan doa, lantas ketika dia membaca Al-Quran  ayat "alfatehah,al-iklas,alfalaq,annas" dia merasa ada ketenangan dihatinya,oleh karena itu dia membacanya ditiga waktu yang berbeda yaitu ketika matahari terbit, matahari terbenam dan ketika terbangun dittengah malam..Dia mempercayai kalau ayat diatas memiliki kekuatan super,karena merupak inti dari Al-Quran terutama Al-Fatehah.

Dan dia memuji begitu indahnya doa yang terdapat didalam ke-4 surat tersebut. Dan dia selalu berulang-ulang memamerkan membacanya didepan penulis.."hehe kakek yang unik"
Lanjut dari situ dia menceritakan suatu riwayat nabi,dimana seorang sahabat mengobati orang dengan menggunakan surat Al-Fatehah. Sungguh luar biasa...Saya berpendapat seorang muslimpun,belum tentu bisa tau faedah yang dikandung didalam ayat - ayat ini,apa lagi cerita2 seperti itu. Sedangkan gungkak seorang yang beragama hindu,telah merasakan faedah tersebut.. :), sungguh luar biasa. Ahir pertemuan terpaksa penulis mengeluarkan sedikit ilmu NLP guna mendapatkan buku secara geratis dan pastinya lengkap dengan Tanda tangan aslinya...alhamdulilah manjur hihihi...:D, malah dapat bonus buku yang sedang dikarangnya yang masih di jilid :).
Ahir pertemuan ketika dia ikut mengantar ke mobil dia memberikan kata mutiara kepadaku, yang isinya seperti ini” Bahagia dalam harapan, Bersabar dalam cobaan, Bertekun dalam do’a”..Yang langsung tak tulis di Blackberry ku, takut lupa..hehe..

Semoga artikel ini memberikan secercah harapan buat saudara saya yang muslim agar lebih bisa mempelajari,memahami,memaknai/dan mengamalkan Kitab yang dianut (Al-Qur'an),bukan dijadikan azimat yang diletakkan diatas lemari,yang tidak pernah disentuh,apalagi dikaji. Wallahualabbissawab..semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca dan menjadi dokumen pengamalan hidup untuk penulis.
N.b : Ada dokumen rekaman yang mau penulis up-laod juga diartikel ini, namun itu menyusul kemudian.

Monday, December 26, 2011

FENOMENA TINDIHAN: PENGALAMAN, MAKNA, DAN PENJELASAN


Pengantar
Tindihan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai sleep paralysis, adalah kondisi di mana tubuh terasa lumpuh sementara, meskipun pikiran tetap sadar. Fenomena ini sering disertai sensasi seperti ditindih, dipegang, atau bahkan melihat hal-hal yang aneh. Artikel ini adalah catatan pengalaman pribadi tentang tindihan, yang pernah saya bagikan di forum hipnosis untuk memperkaya diskusi tentang fenomena ini. Saya merasa perlu mengabadikan cerita ini agar pengalaman berharga ini tidak hilang seiring waktu. Semoga bermanfaat.

Awal Pengalaman
Pengalaman pertama saya terjadi saat masih duduk di bangku SMP. Suatu sore, ketika mencoba bangun dari tidur, tubuh saya terasa sepenuhnya lumpuh. Saya tidak dapat bergerak, bahkan membuka mata pun terasa mustahil. Dengan usaha keras, akhirnya saya berhasil membuka sedikit mata, dan betapa terkejutnya saya melihat sosok seorang kakek berjenggot panjang memakai sorban putih melayang di udara. Ketakutan saya semakin memuncak saat melihat penampakan menyeramkan di sekeliling, mulai dari kepala tanpa badan hingga makhluk-makhluk menyeramkan lainnya. Dalam kepanikan, saya membaca ayat kursi dan surat-surat Al-Muzatain untuk mengusir ketakutan. Setelah tubuh saya kembali bisa digerakkan, penampakan tersebut menghilang, berubah menjadi benda-benda biasa di kamar.

Pemahaman Baru
Beberapa waktu kemudian, tindihan kembali terjadi. Kali ini saya lebih siap dan tidak membuka mata untuk menghindari visualisasi menyeramkan. Dengan menggerakkan jari kelingking secara perlahan, tubuh saya akhirnya bisa bebas. Dari pengalaman ini, saya menyadari pentingnya fokus pada bagian tubuh yang paling mudah digerakkan untuk keluar dari kondisi tindihan. Teknik sederhana ini menjadi solusi efektif dalam menghadapi pengalaman serupa.

Hubungan dengan Teknik Pernapasan
Saat aktif di perguruan tenaga dalam, saya belajar teknik pernapasan yang dikenal sebagai segitiga napas. Teknik ini bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Suatu kali, ketika tindihan terjadi lagi, saya mencoba teknik ini. Dengan menarik napas perlahan, menahannya, lalu menghembuskannya secara berulang, saya merasa tubuh kembali aktif setelah lima kali tarikan napas. Hal ini memperkuat asumsi saya bahwa tindihan mungkin disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke otak.

Fenomena Meraga Sukma
Pengalaman menarik lainnya terjadi saat saya kuliah di Palembang. Dalam salah satu episode tindihan (sleep paralysis), saya merasakan tubuh saya seolah memiliki dua lapisan. Ketika mencoba mengangkat tangan, saya melihat ada dua tangan yang terangkat. Saat itu, saya menduga sedang mengalami fenomena meraga sukma (astral projection). Namun, ketika mencoba keluar dari tubuh, saya merasakan sensasi berat di bagian kepala dan dada. Meski begitu, saya terus berusaha keras untuk keluar dari tubuh saya. Pada akhirnya, saya berhasil merasakan diri saya benar-benar keluar dari tubuh, disertai rasa sakit di bagian dada saat saya merasa tubuh saya terlepas dari jasad. Saat saya merasa sudah keluar dari tubuh, saya merasakan tubuh ini sangat ringan, seperti kapas. Setelah berhasil kembali sadar, saya merenung dan semakin yakin bahwa tubuh dan jiwa memiliki hubungan yang kompleks.

Antara Halusinasi dan Realitas
Dalam salah satu pengalaman, pikiran saya memvisualisasikan seseorang yang saya kenal, dan seketika sosok itu muncul dengan sangat nyata. Namun, ketika denyut jantung saya meningkat lebih cepat, gambaran itu perlahan menghilang, mengingatkan saya bahwa semua itu hanya ada dalam pikiran. Hal ini menguatkan pemahaman saya bahwa tindihan adalah kondisi antara tidur dan sadar, di mana otak berada dalam gelombang theta (4-8 Hz). Pada fase ini, halusinasi dapat terasa seperti kenyataan.

Relevansi dengan Hipnosis
Setelah mempelajari hipnosis, saya menyadari bahwa fenomena tindihan memiliki kemiripan dengan self-hypnosis. Pikiran bawah sadar, yang dominan dalam kondisi ini, memungkinkan visualisasi atau pengalaman yang sangat nyata. Inilah alasan banyak orang mengaitkan tindihan dengan hantu atau makhluk gaib.

Kesimpulan dan Refleksi
Dari berbagai pengalaman tindihan, saya belajar bahwa fenomena ini bukanlah sesuatu yang mistis, melainkan kondisi neurologis yang melibatkan pikiran bawah sadar. Teknik sederhana seperti menggerakkan bagian tubuh tertentu atau menggunakan pernapasan dapat membantu mengatasi situasi ini. Pengalaman ini juga memperdalam pemahaman saya tentang hubungan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.

Wednesday, December 14, 2011

MEMBANDINGKAN LAYANAN RAHN (GADAI EMAS) DI PERUSAHAAN NEGARA

          Sayang rasanya jika hasil survey kemaren (Selasa, 13 Desember 2011) tidak diabadikan. Jarang - jarang ada kesempatan keluar masuk Bank, untuk membandingkan satu sama lain. Berhubung Penulis berkutat sekaligus Hobi dalam berinvestasi maka penulis mencoba membanding kan satu sama lain layanan Rahn ini. Penulis disini hanya memberikan masukan tentang Kelebihan dan Kekurangan dari masing - masing  Perusahaan Negara ini dalam bidang Produk Rahn-nya. Disini juga ini hanya sebatas pandangan penulis saja tidak mengarahkan mana yang lebih baik satu dengan yang lain, tapi lebih kepada kebutuhan.
Dan disini juga penulis belum membahas tentang bagaimana cara berinvestasi emas yang baik. Penulis sebenanya ingin mengetahui juga Rahn bank Mandiri Syariah, tapi gak jadi :D, berhubung apa yang menjadi tujuan dari penulis sudah sampai. Baiklah langsung aj penulis secara singkat menjelaskannya.
BRI syariah, untuk gadaian 25 gram akan diambil administrasi sebesar 0,2%, pada dasarnya untuk syariah dia tidak memiliki bahasa persen (sewa modal) seperti di konvensional tapi disyariah adalah sewa tempat /  jasa titip / ijaroh, namun demikian tidak ada yang tidak bisa dipersenkan dalam hal pinjaman meskipun syariah, gunanya ini adalah untuk mengukur besar atau tidak jasa titipan yang di berikan oleh sang pemberi pinjaman (Kreditur) kepada Debitur. Untuk mengukurnya ada tiga poin penting yaitu Administrasi (adm), Ijaroh (jasa titip), Besar Uang Pinjaman
Nah kembali lagi ke BRI syariah, adm nya seperti diatas, ijarohnya 1,25%/bln. Untuk jasa titip di BRi syariah ini sebenarnya dihitung setiap 10 hari dan masa jatuh tempo (masa harus diperpanjang) selama 4 bulan.
Untuk BNi Syariah agak berbeda karena dia dihitung tiap 5 hari, masa jatuh tempo juga hanya 3 bulan. Administrasinya cuma 10 ribu hanya dikenakan biaya penggunaan matrei 6 ribu rupiah, jadi ya admnya 16 ribu.


Untuk pegadaian dia memiliki system yang sedikit unik dan berbelit, jadi jika saya jelaskan disini akan panjang artikelnya maka secara singkat saja. Adm-nya utuk 1 - 5 juta= 15 ribu ; 5,1 - 10 = 25 ribu. Untuk masa waktunya kurang lebih 4 bulan karena dia memberikan masa hitung ijaroh per 10 hari. Ijarohnya per bulan kurang lebih sekitar 2,1%-an. mengapa penulis menyebut sekitar karena pegadaian syariah tidak menggunakan perhitungan dengan persen, makanya kalau dibagiakan ya komanya akan panjang. kecuali di pegadaian Konvensional yang sudah pas persennya.
Jadi Kesimpulan dari pengamatan penulis kemaren adalah:
1. Untuk BRi dia memiliki kelebihan dengan ijaroh yang sangat kecil dari BNI dan Pegadaian namun kekurangannya adalah di taksiran / uang pinjaman yang bisa diberikan kenasabah sangat kecil jauh dari perhitungan harga emas dipasar dan jauh lebih rendah dari BNi dan Pegadaian. Jadi BRI menurut penulis cocok Untuk Investasi Jangka panjang semisal Berkebun Emas.
2. Untuk BNI Syariah dia memiliki kelebihan di masa pengenaan ijaroh yaitu per 5 hari dan memiliki taksiran yang lumayan tinggi meskipun masih dibawah Pegadaian. Kekurangannya adalah Ijarohnya sangat mahal jika dihitung per bulan hampir menyamai ijarohnya pegadaian. Jadi BNI ini sangat cocok bagi orang yang meminjam dana dalam waktu singkat,semisal seminggu aj atau kurang karena kita tidak perlu membayar waktu yang terbuang.
3. Untuk Pegadaian sendiri dia memiliki kelebihan di Taksiran tinggi dan unit pembantu cabangnya sangat banyak,sehingga nasabah bisa mengoptimalkan pinjaman hampir mendekati harga sesungguhnya dipasaran dan jarak mudah ditempuh oleh nasabah. kekurangannya adalah ijaroh yang masih tergolong Muahal..Jadi Pegadaian Cocok untuk nasabah yang membutuhkan taksiran tinggi, dengan begitu nasabah hanya sedikit menggadaikan Emasnya namun Uangnya sudah bisa tercukupi. Wajar jika pegadaian mengambil Jasa Titip yang besar karena untuk menutupi Resiko kerugian bagi nasabah yang nakal (tidak mau menebus barang jaminan), berbanding terbalik dengan BRI yang memberikan ijaroh kecil namun pinjaman juga kecil karena resiko ruginya bisa dibilang hampir tidak ada, malah kalau lelang bisa untung :D.
Sampai disini dulu, nantikan artikel - artikel menarik lainnya dari penulis.












POIN TENTANG EMAS


Catatan yang penulis share malam ini adalah catatan yang berasal dari catatan Facebook penulis. Dimana isi dari catatan ini adalah poin tentang seluk beluk emas.
Baiklah sekarang langsung aj ya:

POIN 1.
HARGA BELI EMAS DENGAN TUJUAN DILEBUR
916 : 87%
750 : 72%
700 : 65%
420 : 37%
Sumber: Harga Pasar Lampung


POIN 2.
WEB SITE EMAS
Website dibawah ini digunakan penulis sebagai rujukan:
http://www.kitco.com
Ket: Merupakan Web rujukan dunia, karena harga lokal/area, pusat, dan dunia cenderung tidak sama. Rujukan ini biasa digunakan penulis untuk melihat harga emas secara menyeluruh (pergerakan naik dan turun).
http://www.logammulia.com
Ket: Web ini milik PT. Aneka Tambang (Antam) yang merupakan rujukan penulis dalam menjual dan membeli Logam Mulia, karena hampir semua Logam Mulia yang beredar dan yang memiliki sertifikat adalah milik Antam.
http://www.pegadaian.co.id 
Ket: Web ini milik PT. Pegadaian, yaitu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang Gadai.. Dimana Web Ini dijadikan penulis untuk merujuk pembelian maupun penjualan Perhiasan.


POIN 3.
INFO EMAS
Untuk anda yang menginginkan info emas lewat sms, anda bisa mencoba ini.
KETIK : EMAS
Kirim. : 6788
Tarif : 2000/ sms 

POIN 4.
HITUNGAN EMAS
Disetiap daerah mempunyai cara tersendiri dalam menghitung emas, guna memudahkan transaksi sebagai contohnya adalah seperti dibawah ini:
1 Troy Ounce (TOZ)=31.1034807 (London)
1 suku = 6.7 gr (Palembang)
1 mata = 0.375 gr  (Kepulauan Bangka)
Pasti masih banyak yang lain, jika ada yang berkenan menambahkan silahkan di comment aja.


POIN 5.
KETENTUAN KADAR EMAS YANG BERLAKU DIWILAYAH DKI JAKARTA 
Sesuai SK gubernur KDKI jakarta NO. Ea 3/2/11/1969 tanggal 7 Juni 1969 bahwa : Perhiasan yang terbuat dari emas yang berlaku di wilayah DKI jakarta sbb: 
14 : 58,3 % 
15 : 62,5 % 
16 : 66,7 % 
17 : 70,8 % 
18 : 75% 
19 : 79,2% 
20 : 83,3% 
21 : 87,5% 
22 : 91,6% 
23 : 95,8% 
24 : 99%

Wednesday, July 27, 2011

PENOMENA KEKUATAN PIKIRAN DAN SUGESTI


Artikel ini sebelumnya pernah saya tulis di Forum Hipnotis Dormerisme (FHD), sebuah forum berbagi ilmu hipnotis. Namun, mengingat forum tersebut kini sudah tidak seramai dulu, saya memutuskan untuk membagikan kembali pengalaman pribadi saya di sini.

Saat saya masih duduk di bangku SMA, saya sering berkunjung ke rumah kakek untuk bersilaturahmi. Di lingkungan tersebut, beredar kabar bahwa anjing milik teman saya memiliki perilaku agresif, sering menggonggong, dan bahkan mengejar orang yang melintas di depan rumahnya. Hal ini membuat warga sekitar merasa resah. Rumah teman saya kebetulan berada tepat di jalur menuju rumah kakek saya. Sebenarnya ada jalur alternatif, tetapi jaraknya cukup jauh dan memutar.

Suatu sore, saya berniat mengunjungi kakek. Meskipun merasa takut dengan anjing tersebut, kerinduan saya pada kakek lebih kuat. Saat perjalanan, benar saja, saya melihat anjing teman saya mendekat sambil menggonggong. Saya sempat panik, tetapi teringat akan sebuah teknik untuk mengusir anjing. Saya pun berjongkok dan membayangkan sedang mengambil batu, lalu berpura-pura akan melemparkannya. Tak disangka, anjing tersebut tampak ketakutan dan mundur. Saya pun tersenyum melihat reaksi itu.

Beberapa hari kemudian, saya dan ibu berencana berkunjung ke rumah kakek. Seusai salat Magrib, kami berangkat. Tiba-tiba, empat ekor anjing muncul dan mengepung kami dari kiri dan kanan. Saya segera berkata kepada ibu agar tidak panik, karena berlari justru dapat memancing anjing untuk menyerang. Ibu pun berlindung di belakang saya dengan rasa takut. Saya lalu mengangkat tangan, berdoa, dan membayangkan adanya dinding tak kasat mata yang melindungi kami. Dengan tenang, saya mengarahkan telapak tangan ke arah anjing-anjing itu sambil memberikan sugesti, "Diam... diam... tunduk... tunduk... dan sekarang pergilah." Secara mengejutkan, keempat anjing itu perlahan pergi satu per satu.

Sesampainya di rumah kakek, ibu menceritakan kejadian tersebut kepada paman saya. Paman pun berseloroh bahwa saya memiliki kesaktian, meskipun saya hanya tertawa mendengarnya. Beberapa hari setelahnya, tersiar kabar bahwa anjing-anjing tersebut mati satu per satu karena diracun warga. Rupanya, mereka sudah beberapa kali menggigit orang, sehingga warga merasa perlu mengambil tindakan.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi saya tentang pentingnya ketenangan dan pengendalian diri dalam menghadapi situasi yang menegangkan.