Secara fisik, tubuh manusia
terbentuk dari unsur-unsur alam seperti karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen—yang berasal dari bumi (sari pati tanah). Proses metabolisme di dalam
tubuh juga mengubah energi kimia dari makanan menjadi energi yang mendukung kehidupan,
menunjukkan bahwa kita adalah bagian dari siklus energi alam.
Secara spiritual, banyak ajaran
yang menggambarkan manusia sebagai manifestasi energi yang lebih besar (energi
ilahi), seperti energi kehidupan (ruh) yang merupakan percikan energi Ilahi
yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta. Tubuh fisik hanyalah medium
sementara, sementara energi kehidupan ini terus bertransformasi, bahkan setelah
kematian. Ruh memberikan manusia kesadaran, jiwa, dan koneksi spiritual,
sehingga manusia tidak hanya hidup sebagai makhluk biologis, tetapi juga
memiliki dimensi spiritual yang lebih dalam.
Kesadaran sering dianggap sebagai
"pantulan" atau manifestasi ruh dalam dimensi fisik. Ruh adalah
esensi ilahi yang memberikan kehidupan, sedangkan kesadaran adalah bagaimana
ruh tersebut mengekspresikan dirinya melalui pikiran, perasaan, dan pengalaman
manusia. Dengan kata lain, kesadaran adalah cara ruh terhubung dengan realitas
fisik dan non-fisik.
Ruh adalah asal
mula kemampuan manusia untuk mengenali dirinya, memahami eksistensinya, dan
menyadari adanya Tuhan. Ruh menghubungkan manusia dengan dua dimensi:
·
Dimensi fisik : Ruh memberikan kehidupan pada tubuh
manusia sehingga manusia bisa berinteraksi dengan dunia material.
·
Dimensi spiritual : Ruh berfungsi sebagai "penghubung
langsung" antara manusia dan Tuhan. Melalui ruh, manusia dapat mengalami
koneksi ilahi melalui doa, zikir, dan meditasi yang melibatkan langsung
kesadaran.
Pada prinsipnya manusia ini juga makhluk energi yang mengkristal. Secara fisik,
tubuh manusia terdiri dari atom-atom yang membentuk molekul, jaringan, hingga
organ. Ketika dilihat pada tingkat subatomik, tubuh manusia hanyalah
partikel-partikel yang bergetar pada frekuensi tertentu. Kristalisasi energi di
sini merujuk pada bagaimana energi tersebut “membeku” atau terstruktur menjadi
bentuk fisik, yang kita kenal sebagai tubuh manusia. Ini menunjukkan bahwa
tubuh fisik hanyalah hasil dari pengaturan energi yang stabil pada frekuensi
tertentu.