Di era digital saat ini,
kebutuhan untuk mendigitalisasi dokumen semakin meningkat, khususnya di sektor
perbankan, hukum, pendidikan, dan berbagai bidang bisnis lainnya. Terlebih
dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan data untuk keperluan AI custom,
teknologi OCR (Optical Character Recognition) menjadi komponen utama
dalam proses digitalisasi ini. OCR memungkinkan dokumen fisik atau hasil
pemindaian diubah menjadi data teks digital yang dapat dicari, diolah, dan
dianalisis secara langsung oleh sistem AI, sehingga mendukung efisiensi kerja
dan pengambilan keputusan berbasis data.
Saat ini, berbagai platform AI
terkemuka seperti Claude (Anthropic), Google Gemini, ChatGPT Vision (OpenAI),
dan Microsoft Copilot telah menghadirkan fitur OCR berbasis artificial
intelligence dengan karakteristik dan kapabilitas yang beragam, seiring perbedaan
teknologi yang mereka gunakan. Salah satu faktor pembeda utama di antara
platform-platform tersebut adalah kemampuan dalam mengekstrak data berdasarkan
kekuatan pemrosesan bahasa yang dimiliki masing-masing, yang secara langsung
memengaruhi kualitas hasil OCR. Pada tulisan ini, akan dibahas keunggulan dari
masing-masing AI, khususnya dalam konteks pemrosesan dokumen berbahasa
Indonesia serta dokumen formal seperti surat keputusan (SK) dan dokumen
perbankan.